Mengubah Perencanaan Keuangan Bagi Generasi Milenial

Foto: perencanaan keuangan

POSTINKS - Masih sering kita dengar bahwa kebutuhan generasi milenial saat ini memiliki kebutuhan yang super duper banyak. Apalagi maraknya berbelanja online mengakibatkan generasi milenial berlomba-lomba untuk mendapatkan barang-barang yang lagi viral.

Bagi yang bekerja mungkin tidak masalah bagi mereka, tetapi bagaimana dengan anak muda yang tidak bekerja? Tidak seimbang antara pengeluaran dengan pendapatan. Untuk kali ini penulis akan membahas mengenai bagaimana, sih, cara mengubah perencanaan keuangan bagi generasi milenial? Yuk, kita simak penjelasannya. 

Apa Itu Perencanaan Keuangan?

Perencanaan keuangan itu bisa dikatakan sesuatu yang harus bisa dialokasikan sesuai dengan kebutuhan, baik itu dalam kebutuhan sehari-hari atau pun kebutuhan pribadi. Perencanaan keuangan itu sangat penting khususnya bagi generasi milenial saat ini karena, kalau bukan dilatih dari muda mungkin di hari tua nanti akan menyesal.

Sebagaimana seperti kata motivasi "Waktu itu berharga, kalau bukan dari diri sendiri yang mengelola kehidupan siapa lagi yang akan membantu dalam kesulitan". Dari kata motivasi di atas kita belajar bahwa selagi kita masih muda maka gunakanlah waktu dengan sebaik-baiknya, agar kelak di hari tua akan hidup dengan bahagia. 

Terkadang, kita tidak memperhatikan sebenarnya kebutuhan yang paling diutamakan malah terabaikan. Membeli barang-barang yang terkadang tidak penting tetapi jiwa ingin memilikinya itulah ciri khas dari generasi milenial saat ini. Pengeluaran tidak pernah di hitung tetapi pendapatan juga tidak dihasilkan.

Apalagi zaman sekarang, zaman yang serba ada, apa yang diinginkan bisa di dapatkan hanya dengan bermodalkan gawai yang dimiliki. Mau Mengubah Perencanaan Keuangan? Dari banyaknya pengeluaran tetapi tidak berpenghasilan, apakah Anda siap untuk mengubahnya?

Foto: perencanaan keuangan

Berikut langkah-langkah dalam mengubah perencanaan keuangan bagi generasi milenial:

1. Membuat Perencanaan

Ada banyak cara sebenarnya dalam mengubah perencanaan keuangan kita, salah satunya ialah membuat perencanaan. Perencanaan yang seperti apa? Bisa dengan membuat tabel perencanaan atau biasa dikatakan sebuah planning, ini akan membantu Anda dalam mengubah perencanaan keuangan.

Misalnya, Anda ingin memiliki tas yang mahal tetapi uang simpanan tidak cukup. Maka, Anda bisa membuat perencanaan setiap harinya atau maksimal setiap bulan. Bisa menyisihkan lima puluh ribu setiap bulan dikali satu tahun bisa mencapai sekitar enam ratus ribu rupiah. Banyak bukan?

2. Melihat Kondisi

Nah, poin ini juga penting bagi Anda yang menginginkan sesuatu tetapi di label harga sangat mahal. Solusinya ialah Anda bisa mencari barang lain yang harganya bisa lebih rendah, misalnya barang cuci gudang atau barang yang setengah pakai. Karena, terkadang barang-barang yang seperti itu yang kualitasnya juga tidak jauh dari barang mahal tersebut.

Kita juga bisa memilikinya tetapi harus bisa juga melihat kondisi apakah kita sebenarnya memang dibutuhkan atau tidak. Karena, kalau melihat kondisi lebih jauh lagi mungkin tidak akan bisa tenang, apalagi melihat barang-barang yang viral. Mungkin kalau tidak melihat kondisi bisa saja membeli barang tidak memperhatikan kegunaannya. Ketika sudah memiliki baru merasa menyesal.

3. Belajar Menabung

Banyak sekali aktivitas yang dilakukan, tetapi terkadang Anda lupa bagaimana cara menyisihkan uang. Salah satu cara agar keuangan Anda tidak habis begitu saja ialah dengan cara menabung. Mungkin, dengan adanya kebiasaan ini Anda bisa hemat dalam pengeluaran bisa melakukannya dengan nominal yang terkecil dulu untuk di awal.

Kemudian, jika penghasilan mulai meningkat, bisa menambah nominal untuk ditabung. Sebagaimana menurut ahli konsumen, Clark Howard bahwa ketika ingin menabung biasakan dari jumlah terkecil dahulu tetapi rutin dilakuan. Karena, tidak banyak orang-orang yang melakukan menabung dari jumlah yang besar, tetapi mulailah dari jumlah terkecil dahulu.

4. Mencari Penghasilan

Masih banyak generasi milenial saat ini tidak mau belajar bagaimana bisa mendapatkan penghasilan. Padahal, di zaman yang serba canggih ini banyak bertebaran usaha yang tidak perlu mengeluarkan budget yang besar salah satunya ialah jualan online.

Mungkin, yang awalnya Anda hanya berbelanja online, tetapi mulai sekarang berubahlah menjadi penjualnya. Mungkin dengan Anda membuat usaha secara online, konsumen akan lebih meningkat karena zaman yang super canggih ini. Maka dari itu, ubahlah pola pikir Anda dengan melihat orang-orang bahwa mereka bisa berpenghasilan di usia muda, kenapa saya tidak?

5. Memikirkan Masa Depan

Di era yang canggih ini, apakah Anda hanya ingin menjadi penonton saja? Apakah Anda tidak ingin berperan sebagai pemeran utama seperti dalam film? Seperti itulah kalau kita bayangkan pastinya kebanyakan orang ingin hidup bahagia di masa tuanya. Maka dari itu, ambillah peran dalam setiap alur ceritanya, jangan hanya jadi penonton orang-orang sukses, kalau bisa Anda yang mengambil peran itu dalam menata masa depan.

Bicara tentang masa depan, kalau dilihat-lihat semakin kesini perubahan zaman akan semakin mempengaruhi keberadaan generasi milenial saat ini. Bagaiamana tidak, yang harusnya di usia muda mulai melakukan perancanaan ini itu, tetapi malah sebaliknya generasi milenial malah dikuasai teknologi.

Jika, digunakan untuk membuat perencanaan kedepannya tidak masalah, sekarang malah sebaliknya generasi milenial saat ini kabanyakan menghabiskan waktunya dengan bermain game. Bagaimana dunia ini jika generasi yang diharapkan akan hancur jika di masa mudanya hanya berleha-leha bukannya memiki keinginan bagaimana nanti di masa tuanya hidup dengan bahagia dan berguna bagi semua orang.

6. Mengevaluasi Pengeluaran

Jika sudah mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam melakukan perencanaan keuangan, langkah terakhir ialah melakukan evaluasi dari pengeluaran selama ini. Mengevaluasi pengeluaran sangat penting, apalagi dalam hal membeli keperluan baik sehari-hari atau pun keperluan khusus.

Langkah ini bisa dijadikan satu-satunya cara agar perencanaan yang telah Anda lakukan di awal bisa terselesaikan dengan baik. Anda bisa melakukannya seminggu sekali atau maksimal bisa sebulan sekali. Cari tahu, pengeluaran selama sebulan itu dilakukan untu apa saja.

Misalnya, sebulan habis sampai lima ratus ribu, ketika di evaluasi ternyata ada barang-barang yang sebenarnya kurang penting tapi tetap dibeli. Maka, Anda bisa mencoret dari tabel perencanaan yang telah dibuat. Kemudian, jika ada sesuatu yang menyebabkan keluarnya uang Anda terlalu banyak, bisa diminimaliskan dalam kegunaannya.

Semoga, dengan adanya langkah-langkah di atas dapat membantu Anda dalam hal mengubah perencanaan keuangan terutama bagi generasi milenial. Sebagaimana generasi milenial ini adalah generasi yang rentan dan mudah terpengaruh dengan keadaan apalagi di era yang serba teknologi canggih ini.

Maka dari itu, perhatian khusus dari guru atau pun orang tua sangat dibutuhkan di usia-usia yang sangat muda. Karena, dalam mengelola keuangan seharusnya anak sudah diajarkan sejak dini agar terbiasa sampai dewasa menjadi hemat ketika ingin mengeluarkan keuangannya.

Ketika dewasa, anak akan menjadi lebih paham sebenarnya sangat berharganya keuangan dalam kehidupan. Sehingga, ketika anak terlihat melenceng sedikit dalam mempergunakan keuangannya apalagi digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, maka orang tua bisa menasehatinya dan mengajarinya bagaimana cara mengubah perencanaan keuangannya sendiri. 



Penulis: Anita Sari
Sebelumnya Selanjutnya
Tidak Ada Komentar
Tambah Komentar
comment url