Yuk Simak! 6 Fakta Paling Menarik Mengenai Monas Kota Jakarta
6 Fakta Paling Menarik Mengenai Monas Kota Jakarta |
Monumen Nasional atau biasa disebut Monas yang sampai sekarang ini dikenal sebagai landmark kota Jakarta. Dengan bentuk bangunan yang sangat khas dan memiliki area yang cukup luas, yaitu skitar 80 hektar.
Monas sering menjadi tempat berbagai acara penting dan acara besar untuk negara. Ada beberapa fakta menarik mengenai Monas, seperti yang dirangkum oleh postinks seperti berikut ini:
1. Desain struktur bangunan yang memiliki arti
Sebenarnya bentuk Monas ini melambangkan lingga dan yoni. Lingga merupakan tiang yang memiliki arti laki-laki dan melambangkan sebuah kesuburan. Landasan obelisk pada monas yang melambangkan perempuan yang feminin dan itu disebut dengan nama Yoni.
Ide bangunan ini berasal dari Soekarno sendiri. Bentuk monas ini juga sering dikaitkan dengan alu dan lesung, yang biasa digunakan untuk menumbuk padi.
Pada ukuran bangunan Monas juga melambangkan tanggal Kemerdekaan RI, yakni tinggi pelataran cawan dari dasar 17 meter. Sedangkan pada ruang museum sejarah ini, memiliki rentang tinggi ke dasar cawan sekitar 8 meter (3 meter di bawah tanah dengan 5 meter tangga menuju ke dasar cawan monas). Sedangkan pada pelataran luas yang berbentuk bujur sangkar ini, berukuran 45 x 45 meter.
Foto monas dari atas |
2. Pembangunan monas sempat ditentang mulai dibangun pada 17 Agustus 1961
Proyek pembangunan Monas ini juga sempat tidak disetujui oleh berbagai kalangan, khususnya mahasiswa pada saat itu.
Monas sebenarnya sebuah proyek mercusuar yang di bangun oleh Presiden Soekarno dengan tinggi bangunan 132 meter, selain Gelora Bung Karno (GBK) dan ada banyak juga tugu lainnya yang di bangub.
Dari berbagai pihak yang menggangap pembangunan Monas adalah hal yang tidak penting dan pemborosan, mengingat pada saat itu Indonesia yang belum begitu lama merdeka masih melakukab pembangun dalam berbagai sektor. Pada akhirnya pada tanggal 12 Juli 1975, Monas dibuka untuk masyarakat umum.
Foto ilustrasi demo |
3. Ganti Nama Beberapa Kali
Monas dan lokasi sekitarnya dikenal dengan banyak nama. Mulai dari nama Lapangan Merdeka, Lapangan Ikada, Lapangan Gambir, Lapangan Monas, dan Taman Monas.
Foto tulisan gambir disekitar monas |
4. Penyumbang Emas untuk Lidah Api Monas
Dari salah satu nuku majalah anak, disebutkan bahwa ada seorang saudagar yang memiliki banyak harta dan sangat kaya, dia berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam, yang bernama Teuku Markam. Saudagar tersebut menyumbangkan emas sebanyak 28 kilogram untuk melapisi lidah api Monas. Di masa hidupnya, Teuku Markam terus berjuang membela tanah air indonesia dan dia kemudian wafat pada tahun 1985.
Pada saat pertama kali monas dibuat, emas yang dipakai untuk melapisi lidah api, memiliki berat sekitar 35 kilogram. Dan pada tahun 1995, saat Indonesia merayakan ulang tahun, emas kemerdekaan yaitu 50 tahun lapisan emasnya ditambah lagi seberat 50 kilogram.
Lidah api ini memiliki arti semangat perjuangan rakyat Republik Indonesia yang membara saat mengusir penjajah.
Foto lidah api monas |
5. Tempat Perhelatan PRJ Pertama
Pada tahun 1968, pertama kali diadakan Pekan Raya Jakarta yang berlokasi di Monas. Acara ini berlangsung sampai 1991 setiap tahunnya. Awal penyelenggaraan acara PRJ lebih dikenal dengan sebutan Pasar Malam.
Foto ilustrasi pekan raya jakarta |
6. Bukan Hanya Sekadar Tugu
Fasilitas yang ada di area Monas selalu ditingkatkan. Mulai dari pengaturan fasilitas, keamanan, pembersihan tugu, serta penambahan fasilitas dan ada juga hiburan seperti lapangan olahraga, air mancur menari, pujasera, dan masih banyak lainnya yang dilakukan oleh Pemda DKI.
Foto taman monas |
Jadi, Monas bukanlah sekadar tugu saja, melainkan destinasi wisata yang keren bagi warga lain dan warga Jakarta untuk berlibur dan menikmati pemandangan dan tempat nan hijau di tengah pusat kota Jakarta.